Kamis, 12 Agustus 2010

Pertahankan Seni dan Nilai Tradisional Maluku


AMBON : Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu menegaskan, seni budaya serta nilai tradisional yang telah berkembang di tengah masyarakat di daerah itu perlu dilestarikan dan dikembangkan terus, sehingga tidak tergerus derasnya arus globalisasi dan budaya asing.

"Seni serta tradisi yang berkembang di tengah masyarakat sejak dahulu merupakan bagian dari akar budaya masyarakat Maluku yang perlu dipertahankan dan dilestarikan hingga ke semua generasi," kata Gubernur Ralahalu.

Gubernur mengatakan hal itu dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Azis Lattar, di Ambon, Jumat (6/8).

Dia mengakui, arus globalisasi yang semakin gencar serta akses informasi yang semakin mudah dan cepat turut berpengaruh terhadap berbagai sendi kehidupan masyarakat di Indonesia, termasuk Maluku, di mana pranata sosial dan kebudayaan yang ada di masyarakat mulai tergeser budaya asing.

Gubernur mengakui, seni budaya tradisional Maluku jika terus berkembang di tengah masyarakat akan berdampak besar bagi pengembangan dunia pariwisata di daerah ini terutama mampu menjaring arus kunjungan wisatawan mancanegara dalam jumlah besar.

Menurut Ralahalu, pengembangan seni dan budaya membutuhkan sumber daya manusia terutama para seniman yang berkualitas, kreatif dan handal, sehingga mampu membaca berbagai perkembangan jaman, guna melakukan perubahan-perubahan terhadap seni budaya sesuai dengan tuntutan dan perkembangan.

Dia menilai acara Pesta Kesenian Maluku tahun 2010 merupakan ajang pesta rakyat sekaligus kompetisi sehat untuk meningkatkan pengembangan dan kecintaan masyarakat, khususnya generasi muda terhadap seni dan budaya sendiri.

Selain itu, menjadi ajang temu kreativitas dan inovasi serta dialog budaya yang kontinyu diantaranya sesama anak bangsa di Maluku. "Kegiatan ini menjadi jembatan untuk perpaduan dan komunikasi budaya tradisional dan moderen kontemporer dan semakin dicintai generasi muda, di samping berdampak membangun kesadaran multi kultural yang melampaui batas-batas personal," tandasnya.

Ralahalu berharap, Pesta Kesenian Maluku yang merupakan agenda tahunan pariwisata itu dapat dijadikan promosi guna menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke daerah ini dan menikmatinya.

Ketua Panitia Rosa M Alfons mengatakan, pesta Kesenian Maluku ke-II diikuti 165 peserta dari 10 Kabupaten/Kota yakni Ambon, kota Tual, Maluku Tenggara, Maluku Tengah, Seram Bagian Barat (SBB), Seram Bagian Timur (SBT), Maluku Tenggara Barat (MTB), Maluku Barat Daya (MBD), Buru Selatan, dan Kepulauan Aru.

Pesta Kesenian dengan tema "Melayari Seribu Pulau Dalam Ekspresi Budaya Anak Negeri" dibagi tiga jenis lomba yakni festival perkusi tradisional yang diikuti 10 grup, pagelaran antar sanggar seni serta festival tari tradisional akan berlangsung hingga 9 Agustus mendatang.

Acara seni itu bertujuan memperkenalkan kembali aneka ragam khasanah budaya dari berbagai daerah di maluku kepada masyarakat, di samping sebagai wadah kreativitas para seniman. "Kegiatan ini pun bertujuan sebagai titik pertumbuhan seni budaya daerah Maluku agar menjadi berkualitas dan menjadi unggulan untuk memperkaya khasanah seni budaya Indonesia," katanya..!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar