Kamis, 09 Juli 2009

6 TIPS BAGI KEPEMIMPINAN MELAYANI YANG EFEKTIF

1. Belajarlah bagaimana melontarkan pertanyaan dan gagasan untuk memberi masukan tim. Pertanyaan-pertanyaan seperti "Bagaimana pendapat kalian tentang hal ini?", "Apakah ada yang punya pendapat mengenai topik ini?", "Bagaimana kamu melihat proposal ini?" harus anda biasakan daripada secara sukarela menjawab semua hal sendiri.
2. Mencari kesepakatan. Kesepakatan tidak berarti semua pihak menyetujui 100% apa yang telah diputuskan, tapi kesepakatan adalah saat dimana seluruh tim mampu menerima dan mendukung keputusan yang telah diambil. Pemimpin yang melayani (Fasilitator) dapat membantu untuk membuat diskusi untuk mencapai kesepakatan dengan:
o memastikan kriteria evaluasi telah terbentuk dan berjalan
o memberikan waktu dan kesempatan yang memadai bagi tiap orang untuk berpartisipasi
o anggota tim tidak terburu-buru menyerah demi menghindari konflik
o konflik dapat diselesaikan dengan produktif
3. Fasilitator perlu mendorong partisipasi kelompok, khususnya di tahap-tahap awal pembentukan, jika perlu juga merancang topik yang akan didiskusikan sehingga semua mendapat bagian.
4. Fasilitator yang efektif menjalankan pertemuan-pertemuan yang efektif, yaitu pertemuan yang memiliki agenda dan waktu yang jelas, langkah-langkah dan kegiatan dicatat serta dibagikan, namun tetap memiliki cukup waktu bagi diskusi yang produktif.
5. Fasilitator perlu memonitor dan memproses tim, mengamati dimana saja potensi konflik dapat muncul, memberi dukungan yang lebih besar pada masa-masa penuh tekanan, mendorong anggota baru untuk bergabung dalam tim.
Terakhir, seorang fasilitator tidak takut menangani konflik dan mengatur hal-hal dalam tim secara produktif. Rintangan-rintangan bagi kesuksesan kelompok, baik hal-hal dari luar menyangkut pekerjaan yang harus segera diselesaikan atau anggota kelompok yang sulit harus diatasi supaya tim dapat tetap melangkah ke depan dan menyelesaikan apa yang mereka kerjakan.

Penutup
Kepemimpinan memang merupakan suatu hal yang sangat kaya dalam aspeknya. Apa yang dipahami saat ini memang masih terbatas, namun masih terus bertambah dan bertumbuh karena orang merasakan kepentingannya. Perbandingan secara konseptual dan praktika tentang kepemimpinan di budaya Timur dan Barat juga merupakan suatu bidang yang perlu diteliti dan masih belum dipahami secara utuh. Konon tokoh pertama kita dalam tulisan ini sedang melakukan studi pula dalam bidang ini. Namun sejauh ini, kerangka pikir tentang kepemimpinan yang melayani dapat dianggap sebagai sesuatu yang merupakan konsep yang utuh dan bermanfaat di masa kini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar