Sabtu, 16 Februari 2008

Mobil Selam Pertama Didunia

SELAMA ini, mungkin kita hanya menyaksikan mobil berjalan di dalam air lewat film laga James Bond, seperti The Spy Who Loved Me. Sekarang mobil tersebut nyata dan akan dipamerkan pada Geneva Auto Show, Maret mendatang.

Seorang Chief Executive perusahaan automotif Swiss, Frank Rinderknecht yang membuat fiksi itu, menjadi kenyataan. Di bawah naungan Rinspeed, Rinderknecht benar-benar menciptakan mobil yang dapat berjalan, berenang, dan menyelam di dalam air. Rinderknecht menyebut karya unik tersebut, dengan sQuba Concept.

Penciptaan sQuba menghabiskan biaya sebesar USD1,5 juta atau sekira Rp13 miliar. Hadirnya sQuba didasari pada impian dan obsesi Rinderknecht yang terinspirasi dari mobil canggih di film-film Bond, seorang ikon mata-mata Inggris fiktif. Rinderknecht mengklaim mobil yang akan dipajang di pameran mobil Jenewa pada 6-16 Maret 2008 itu, sebagai mobil pertama yang dapat menyelam di dalam air. Dia merasa sangat bangga karena impiannya telah terwujud.

"Selama tiga dasawarsa saya membayangkan apakah mungkin menciptakan sebuah mobil yang dapat berjalan di bawah air. Sekarang kami telah menjadikan mimpi itu sebagai kenyataan," ujar Rinderknecht. Tidak seperti kendaraan amfibi militer yang hanya bisa bergerak lambat, penggemar fanatik film-film Agen 007 itu menyatakan, sQuba dapat "melayang" stabil di air dengan kedalaman 10 meter (30 kaki). Bersama tim ahli teknik mesinnya, Rindeknecht memodifikasi sedan sport dengan mengganti mesin pembakaran dengan beberapa motor elektrik sebagai penggerak baling-baling.

Dua baling-baling diletakkan di belakang kendaraan sebagai tenaga penggerak mobil saat menyelam. Sedangkan ketika di darat, tenaga dari motor listrik dialirkan ke roda belakang. "Kita senantiasa menciptakan mobil-mobil yang belum pernah diciptakan siapapun sebelumnya. Jadi mengapa kita tidak menciptakan mobil yang dapat menyelam," tandas Rinderknecht, pimpinan perusahaan yang telah meluncurkan beberapa model kendaraan revolusioner seperti Rinspeed Senso, Rinspeed Splash dan Rinspeed Advantige Rone.

Dari tampilan luar, Squba Concept terlihat biasa saja. Gayanya seperti mobil sport Lotus Elise atau kendaraan sport listrik Tesla Coupe. Bedanya pada bagian depan dengan tambahan sayap dan pada samping dipasang sayatan berbentuk sirip ikan hiu. Kecanggihan teknologi mobil ini terletak pada material bodinya yang menggunakan bahan karbon nano tube. Bahan ini sangat ringan, tetapi kuat menahan tekanan tinggi, seperti tekanan air di dalam laut. Penumpang dan pengemudi duduk di dalam kabin yang nyaman dan cukup lega.

Untuk bernapas saat menyelam, dipasang sistem pasokan udara canggih yang dapat mengatur secara otomatis berapa besar kebutuhan oksigen di dalam kabin. Meski mobil selam itu diyakini aman, keselamatan dalam keadaan darurat tetap dihitung. Karena itu, sQuba dibuat dengan kabin terbuka agar pengendara bisa dengan mudah keluar dalam keadaan darurat. "Dengan kabin tertutup, membuka pintu mobil (di dalam air) tidak memungkinkan," kata Rinderknecht. Dia mengakui memang sangat sulit mewujudkan mobil selam itu. Sebab, mobil itu harus benar-benar kedap air dan bisa mengatasi besarnya tekanan air yang membuat mobil sulit bergerak bebas.

"Tantangan sesungguhnya adalah bagaimana membuat mobil di bawah air bisa lincah meliuk-liuk seperti ikan," katanya.

Rinderknecht berharap, sQuba dapat diproduksi secara massal dalam waktu dekat. Kini pihaknya tengah mendiskusikan produksi sQuba secara massal dengan beberapa perusahaan automotif komersial. Berapa harga jualnya belum ditentukan karena masih menunggu respons konsumen. "Soal harga, nanti akan sedikit lebih murah dari Rolls Royce," sebut Rinderknecht.

"Begitu banyak mobil-mobil berkonsep yang menawarkan teknologi baru. Segala hal yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi kendaraan, perbaikan atau pengurangan bobot material sambil tak melupakan kekuatan merupakan hal-hal yang tak boleh dilupakan dalam penciptaan mobil berkonsep," ujar John Cabaniss dari Association of International Automobile Manufacturers di Washington, saat mengomentari karakteristik sQuba.

Rinderknecht mengungkapkan, sQuba menggunakan listrik yang dipasok dari baterai litium-ion. Kelebihan lainnya, sQuba disebut sebagai mobil yang ramah lingkungan karena emisi karbonnya nol. "sQuba tidak memproduksi emisi gas buang. Listrik yang menggerakkan sQuba, diisi dari reservoir. Swiss termasuk salah satu negara pionir dalam hal pembangkit listrik tenaga air," katanya.

Cabaniss menilai, penggunaan baterai Lion disetiap mobil yang diluncurkan Rinderknecht, bakal menjadi patokan setiap perusahaan automotif dunia. Menurutnya, industri mobil secara umum akan terus mengupayakan bagaimana menciptakan segala sesuatunya secara elektronis. cycle creative.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar