Sabtu, 16 Februari 2008

Berterima kasih pun, aku lupa!

Benar adanya bila bagiku, Tuhan adalah tempat untuk memohon. Dan benar adanya bila sudah begitu banyak rahmat yang dicurahkannya bagiku. sebenarnya bukan pada caraku memohon yang entah itu menggunakan novena atau menjanjikan sesuatu kepada-Nya (silih?), namun saat ini baru aku menyadari betapa Dia begitu pemurah lagi pengampun.

Lulus SMU aku memohon supaya dapat melanjutkan studi di universitas negeri yang kuinginkan dengan janji bila diterima maka aku akan berziarah ke gua maria dengan berjalan kaki dari tempatku indekost. namun bahkan sejak aku diterima hingga aku lulus dari universitas tersebut, janji tersebut belum juga terlaksana. Selain itu aku juga berjanji pada-Nya untuk membersihkan atau lebih tepatnya mengepel sebuah kapel dimana aku sering berdoa sebelumnya.

saat mengerjakan skripsi, aku berjanji akan merealisasikan janji-janjiku sebelumnya. skripsi pun dapat kuselesaikan hanya dalam kurun waktu 2,5 bulan. Namun setelah ujian pendadaran hingga aku diwisuda, aku sama sekali belum merelealisasikan janjiku tersebut.

Saat ini aku hanya mampu merasa malu. Betapa berterima kasih pun aku lupa, apalagi untuk menepati janji-janjiku kepada Tuhan. Kusadari betapa Tuhan maha pemurah dan pengampun. karenanya, apa yang kuminta dan telah diberikan-Nya, bukanlah disebabkan janji-janji yang kulontarkan. Tapi lebih karena Tuhan adalah Pemurah lagi pengampun. Terima kasih Tuhan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar